Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Seni Relief

Relief

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari



Salah satu relief di dinding Candi Borobudur


Relief di Masjid Mantingan (Kabupaten Jepara, Jawa Tengah) dengan pola tanaman yang membentukkan rupa seekor gajah
Relief adalah seni pahat dan ukiran 3-dimensi yang biasanya dibuat di atas batu. Bentuk ukiran ini biasanya dijumpai pada bangunan candi, kuil, monumen dan tempat bersejarah kuno. Di Indonesia, relief pada dinding candi Borobudur merupakan salah satu contoh yang dipakai untuk menggambarkan kehidupan sang Buddha dan ajaran-ajarannya. Di Eropa, ukiran pada kuil kuno Parthenon juga masih bisa dilihat sampai sekarang sebagai peninggalan sejarah Yunani.
Relief ini bisa merupakan ukiran yang berdiri sendiri, maupun sebagai bagian dari panel relief yang lain, membentuk suatu seri cerita atau ajaran. Pada Candi Borobudur sendiri misalkan ada lebih dari 1400 panel relief ini yang dipakai untuk menceritakan semua ajaran sang Buddha Gautama.

Daftar isi

Yunani kuno

Seniman Yunani biasanya membuat relief yang menggambarkan eksploitasi militer melalui perumpamaan mitologi, misalnya relief-relief mengenai pertempuran antara bangsa Athena melawan ras Kentaur yang melambangkan penaklukan kaum berperadaban atas bangsa tak beradab. Orang Yunani juga sering membuat relief tentang para dewa dan para pahlawan.

Romawi

Dibandingkan Yunani, bangsa Romawi lebih suka menggunakan gaya dokumenter. Relief Romawi mengenai adegan pertempuran, contohnya yang ada di Pilar Trajan, dibuat untuk menunjukkan kebesaran Romawi, dan juga untuk memperlihatkan kostum dan peralatan perang Romawi. Pilar Trajan menceritakan Perang Romawi-Dakia yang dipimpin oleh kaisar Romawi, Trajan di daerah yang kini dikenal sebagai Romania. Relief tersebut merupakan salah satu relief Romawi yang paling terkenal dan merupakan pusaka dari dunia kuno yang sangat artistik. Panjangnya sekitar 650 kaki memutari pilar, dan secara realistis menunjukkan lebih dari 2,500 orang, juga disertai unsur-unsur lainnya seperti pemandangan alam, hewan, kapal laut, dan berbagai hiasan-hiasan. Relief tersebut selamat dari penghanucran karena dijadikan pusat untuk patung-patung Kristen.[1]
Pada masa Kristen setelah 300 M, dekorasi relief pada pintu dan sarkofagus masih terus dibuat.[2]

Referensi

  1. ^ Piper, David. The Illustrated Library of Art, Portland House, New York, 1986, ISBN0-517-62336-6, hlm. 256
  2. ^ Piper, hlm. 261

Pranala luar

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar